THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 12 Desember 2009

THANKS GOD, he's MINE

LAGI. LAGI, dan LAGI . . .
dia terus bikin gw makin jatuh cinta tiap waktu . hehe
kenapa ???
hmm . . . banyak hal . . .
karena dia ganteng ??? iya aja dehhh . hehe
baik . wuuiiiii . . . baiknya bgtbgt .
suaranya, merdu kaya kodok . :P
sabar banget ngadepin gw yang bolot bin oneng
penyayang . jujur . and so many others dari dirinya yang abstrak yang sulit untuk gue critain lewat tulisan . hehe

gue merasa beruntung banget punya dia . :))
gw slalu bangga saat menyebutnya pacar gw . hehe

gw sama dia emang blom lama memulai kembali cerita cinta itu .
tp kayanya masing2 dr kita sudah memiliki chemistry yg kuat . hehe . *apalah itu namanya . . .

disaat gue kadang2 msh merasakan trauma itu, disaat itu dia terus ngeyakinin gue .

kalo boleh gw berkhayal tentang masa depan, gue pengen dia jadi bagian dari masa depan gue .
gue sadar, dia adalah yang terbaik yang pernah mengisi hati gue . *tepatnya ga pernah pergi dari hati gue . hihi

seperti dia yang menurut gue udah banyak ngasih kebahagiaan buat gue, gue juga tentunya pengen ngebahagiain dia . apapun caranya .
gw jg pengen jadi yang terbaik yang pernah ada dihatinya, sperti dia di hati gue .
gue mau buktiin kalo gw adalah orang yang paling pantes buat dia . :))
gue bakal terus berusaha buat itu semua .
gue ga bakal ngecewain dia .

gue juga ga akan brenti menyebut namanya di tiap doa gue dan berkata THANKS GOD HE'S MINE . . .
semoga dia memang tercipta hanya untukku . :))

Soundtrack yang cocok :
KAU YANG TERINDAH UNTUKKU-NIDJI *teuteupp

Jumat, 11 Desember 2009

GIRING di Paddle Pop kombatei the Movie



Wall’s Paddle Pop kembali mengajak anak-anak Indonesia bertualang menumpas kejahatan untuk menyebarkan kedamaian bersama si singa pemberani - Paddle Pop Lion - dan sahabat-sahabatnya, melalui film animasi terbaru berjudul “Paddle Pop Kombatei the Movie”. Dalam kesempatan ini, Wall’s Paddle Pop juga menggandeng Giring dan Amanda sebagai pemeran karakter Paddle Pop Lion dan Liona. Melalui film petualangan ini, Wall’s Paddle Pop ingin memberikan inspirasi kepada anak-anak Indonesia dengan petualangan dan nilai-nilai positif yang disajikan seperti keberanian, kejujuran, kerja sama dan berbagai nilai positif lainnya.


Brand Manager Wall’s Paddle Pop – Hadian Kharisma mengungkapkan, “Paddle Pop Kombatei the Movie merupakan kelanjutan dari film seri petualangan sebelumnya yang ditanggapi positif oleh para penontonnya yaitu Paddle Pop Pyrata. Kali ini, Paddle Pop Kombatei the Movie kembali dikemas dalam bentuk animasi karena kami mengetahui kecintaan anak-anak terhadap film animasi. Melalui animasi, anak-anak bisa mendapatkan inspirasi dalam bersikap dan bertindak melalui alur ceritanya. Selain itu, Wall’s ingin membawa tokoh Paddle Pop hidup sehingga semakin dekat di hati anak-anak, sama halnya seperti es krim Paddle Pop yang juga telah dicintai oleh anak-anak di Indonesia.”

“Untuk semakin memperkuat penokohan, kami menggandeng Giring dari band Nidji dan Amanda untuk mengisi kedua karakter utama yaitu Paddle Pop Lion dan Liona. Selain karakter keseharian keduanya banyak memiliki kesamaan, kami juga melihat bahwa karakter suara Giring mampu menghidupkan Paddle Pop Lion, seorang pemimpin kerajaan dan senang bertualang, serta Amanda untuk Liona, singa betina yang gesit, pintar dan baik hati. Selain keduanya, kami juga hadirkan William, seorang bintang cilik yang memiliki bakat luar biasa dan mampu mengisi karakter Fahn, monyet periang yang lincah.”

Giring, vokalis band Nidji – pemeran karakter Paddle Pop Lion menyatakan, “Saya sangat senang saat diajak pertama kali untuk mengisi karakter Paddle Pop Lion dalam film petualangan ini karena kecintaan saya terhadap film animasi. Karakter Paddle Pop Lion dalam film ini diceritakan berjiwa pemimpin, pemberani, berwibawa dan senang bertualang. Bersama sahabat-sahabatnya diantaranya Liona, Paddle Pop Lion harus berguru untuk mendapatkan tiga ilmu bela diri dan kemudian bisa mengalahkan Shadow Master. Tiga guru ini adalah Master Long yang menguasai ilmu Shaolin, Kaow Tom yang menguasai ilmu Thai Boxing dan Yuki yang menguasai ilmu Ninja. Ada beberapa karakter si singa pemberani, Paddle Pop Lion yang mirip dengan keseharian saya, seperti suka bertualang dan merasakan hal-hal yang baru.”

Senada dengan Giring, Amanda – pemeran karakter Liona mengungkapkan, “Saya sangat menikmati pengalaman pertama saya mengisi karakter dalam film animasi, karena dalam film-film sebelumnya, saya harus berakting langsung di depan kamera. Saya jadi banyak belajar bagaimana caranya supaya dengan suara saja mampu menghidupkan karakter yang saya perankan yaitu Liona, singa betina yang cerdas dan baik hati. Bersama Paddle Pop Lion, Liona nantinya melawan Shadow Master dan para teman jahatnya yang lain seperti Black Dragon, Cobra King, Tiger Kahn, Fox Lady dan The Croc.”

Petualangan Paddle Pop Lion bersama sahabat-sahabatnya dalam film Paddle Pop Kombatei The Movie ini akan jauh berbeda dengan film animasi serupa lainnya karena penayangannya tidak dilakukan di bioskop namun memilih tempat lainnya yang memungkinkan para penonton dapat berinteraksi secara langsung. Penayangan Paddle Pop Kombatei the Movie akan dimulai pada awal Januari 2010 di Bandung, Jakarta dan Surabaya.

“Pemutaran Paddle Pop Kombatei the Movie ini akan dilakukan secara live di mana para penonton yang hadir akan diajak untuk dapat berimajinasi dan seolah-olah sedang berada dalam situasi yang sama dengan scene yang ada di film ini. Diantaranya, para penonton, selain dapat menonton film yang ditampilkan di ambiance screen di sekelilingnya, surricane yang akan dihadirkan dan berbagai atraksi lainnya yang dapat dirasakan langsung oleh para penonton.

“Selain melalui penayangannya yang dikemas secara berbeda dan menghibur, Paddle Pop Kombatei the Movie juga akan menghadirkan berbagai rangkaian acara menarik lainnya seperti parade yang akan dilakukan di sepanjang jalan besar di kota Jakarta. Paddle Pop Kombatei the Movie juga akan dihadirkan dalam bentuk DVD dan games. Untuk itu, nantikan terus petulangan Paddle Lion bersama sahabat-sahabatnya. “

Jadwal Paddle Pop Kombatei The Movie:
2-3 Januari 2010: Sabuga Hall Bandung
9-10 Januari 2010: Tennis Indoor Senayan Jakarta
16-17 Januari 2010: Gramedia Expo Surabaya

Ticket Box:
Jakarta : Jl. Tulodong Bawah No.A9 Senopati Jakarta Selatan (021-97051722)
Bandung : Jl. Waspada No. 18 Cipaganti (022-82062512) atau (022-2040117)
Surabaya : Jl. ManyarTirtoasri X No.29 Kompleks Manyar Tompotika (031-5920416)

Minggu, 06 Desember 2009

start the NEW !!!

~ I never believe a beautiful dream can be so true today . I never believe love can be faster finding me here today ~
yayaya . kira2 lagu itu yang bisa menggambarkan perasaan gw sekarang .
hmm ... ga nyangka ajah . apa yg gw kira itu cm mimpi, eh skrg malah kenyataan kejadian .
bener2 ga terduga . begitu cepat smuanya terjadi .
jujur aja, awalnya gue pikir apa yang dulu pernah kejadian bakal jd SEJARAH aja gitu ...
hmm ... tapi ternyata ga semudah itu ngelupain orang yang terlibat dalam SEJARAH itu .
hehe .
*dari tadi kita ngomongin apa siihhh ?? haha .
oke to the point


RUSNADI TIRTO WIJANARKO ... *yang punya nama, kayanya bakal baca
selamat karna kamu udah bisa menangin hati aku(lagi) . hoho
Bismillah ... kita mulai dari awal ...

hmm ... udah apa lanjud nehhh ???
oke lanjut coz ga seru kalo cuma segitu . hehe

"WINDAAAA, KO BISA BALIKAN ????"
kira2 pertanyaan itu ditanyain oleh 271109 orang *okeh, gw ngaku lebay . :P
tapi beneran banyak temen2 gw yang nanya begitu , sampe abis suara gw jawab pertanyaan yg sama . hehe

sahabat gw defany yang pertamakali tau tanpa gw kasih tau .
bbrp jam setelah sejarah itu tertulis lagi *halahh,
tibatiba *zzzzddddzzzzdddd-geter hape critanya
ada sms masuk dari NYOT.CHE
isinya gini "winda, apakah lo sedang AKO.AKO.AKO lagi ?"
huahahahaha hebat sahabat gw yg satu ini .

yauda gw jawab dg penuh kejujuran dan cengengesan . "hehe, iya :D"

hari berganti, kupanggil dia KODOK . hehe
*sapa suruh pake username @akodok di twitter :P

kodok itu slalu mewarnai hari2 gw dg snyuman . rasanya udah lama banget ga senyum sebegininya .
aduhhh, pokoknya tiap baca smsnya pasti senyum2 sendiri . *ngaku . dan ini beneran
hmm ...gw ngerasain banget perubahannya dan perbedaannya .
banyak hal yang  ternyata sangat menyenangkan dari dia .
hmm ... gitu dah pkoknya . susah diungkapin dg kata2 . hehe .

bingung mau nulis apa lagi . perasaan yang gw rasain terlalu abstrak untuk gw tulis .
terlalu banyak kejadian2 tak terduga yang gw alamin dan membuat gw semakin ngerti bahwa
"nothing impossible" dan bikin gw semakin bersyukur atas apa yang gw punya sekarang .
salahsatunya dg hadinya kembali KODOK yang hilang di hidup gw . hihi :D

buat kodokku yang lagi baca, aku sayang banget sama kamu . hihi :D
mari kita sama2 berjuang untuk masa depan yang gemilang . wkekekeke

at least . ALHAMDULILLAH ... ga nyangka hidup gw penuh dengan kejutan-kejutan indah .

Minggu, 01 November 2009

Band of Brothers


Nidji merilis album ketiga yang penuh dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Melbourne yang dingin merasakan kehangatan mereka untuk pertama kalinya.


Huh...huh...huh...”
Giring Ganesha Djumaryo terengah--engah di kamar hotel itu.
“Seperti sedang bercinta saja,” kata saya.
“Nah, apalagi kalau lagi begitu,” balasnya seraya tertawa.

Walaupun dia melakukan kegiatan yang dicintainya, dia tak sedang bercinta. Melbourne, Australia, Rabu, 23 September 2009, kira-kira pukul tujuh malam waktu setempat, salah satu hal yang ditanya Giring ketika tiba di hotel itu adalah ketersediaan gymnasium di sana. Sudah setahun terakhir ini Giring rajin ke gym untuk berolah raga. Pundaknya tegap. Otot bisepnya yang membesar adalah bukti yang mudah terlihat dari hasil olah raganya. Vokalis Nidji itu merasa harus terus membakar lemak di tubuhnya karena dia merasa tubuhnya cepat sekali gemuk. Maka, ketika pergi ke negeri orang pun dia membawa bekal peralatan bantu push up, untuk berjaga-jaga jika tak ada gym di hotel — seperti yang terjadi hari itu. Dua tangannya bertumpu pada dua alat itu, sedangkan kakinya bertumpu pada kursi demi hasil yang maksimal. Kami baru saja akan pergi ke luar hotel untuk makan minum dan merasakan suasana Melbourne di malam hari — dan Giring meminta waktu sebentar untuk melakukan ritual membakar lemaknya. Kawan-kawannya yang lain: gitaris Andi Ariel Harsyah Azhar, gitaris Muhammad Ramadhista Akbar, kibordis Randy Danistha, bassis Mochamad Andro Regantoro, dan drummer Mochamad Adri Prakarsa mengingatkan saya soal Giring yang akan push up, sebelum saya akhirnya menyaksikan langsung kebenaran ucapan mereka.
“Kalau gue mah nggak akan mau diajak ke gym. Suruh pelatihnya banting gue deh. Kalau dia bisa banting gue, baru gue mau ikutan latihan fitness,” kata Adri ketika kami membicarakan soal kenapa yang lain tak meng-ikuti jejak Giring.

Hari ketiga setelah lebaran, dan Nidji sudah ada di Melbourne. Para mahasiswa Deakin University anggota Perhimpunan Pelajar Indonesia Australia (PPIA) mengundang mereka tampil di sana. PPIA memberi tugas kepada para anggotanya untuk menggelar konser dan mengundang kelompok musik dari Indonesia. Mahasiswa Deakin memilih Nidji dan RAN, karena menurut mereka dua nama itu punya daya tarik yang cukup besar bagi para mahasiswa Indonesia di Melbourne. Biasanya, beberapa hari se-telah lebaran para personel Nidji berkumpul di rumah Andro dan bersilaturahmi dengan keluarganya. Rumah Andro punya peranan penting dalam perjalanan Nidji, karena di sanalah mereka berkumpul untuk pertama kalinya. Beberapa tahun ke belakang, setiap mereka pergi keluar kota, ibu Andro selalu membuatkan telur untuk mereka.

Ini kunjungan pertama Nidji ke Australia, tapi bukan kunjungan mereka yang pertama ke luar negeri. Tahun 2005, tak lama sete-lah Nidji merilis album perdana Breakthru’, mereka pergi ke Malaysia untuk melakukan kegiatan promosi album. Orangtua mereka mengantar ke bandara, untuk melepas kepergian anak-anak itu dalam rangka — menurut istilah Giring — usaha pertama mereka untuk menaklukkan Malaysia. “Mainnya cuma sekali, sisanya promo, pakai maen bola di stadion bola lawan penyiar Malaysia. Gue jatuh di lapangan, dipermalukan, lalu menangis karena kangen rumah,” kata Giring mengenang kejadian itu.

Hingga kini rasa kangen rumah itu masih ada, dan setiap masa promo album masih terasa berat karena bagi mereka, semua harus maksimal dan tak bisa dijalankan se-tengah hati. Tapi Nidji yang sekarang sudah tak diantar orangtuanya ke bandara. Tiga orang dari mereka: Adri, Rama, dan Ariel kini sudah berkeluarga. Dan pernikahan malah membuat mereka lebih bersemangat. Rama, yang biasanya datang ke bandara dengan wajah tak enak, kini selalu datang dengan senyum lebar dan wajah yang lebih segar — dia bahkan mengatakan pernikah-an membuat kreativitasnya lebih keluar. “Tambah semangat iya, menyenangkan sih, merasa lebih bertanggung jawab. Jadi ada alasan lebih untuk sesuatu yang diperjuangkan. Elo kerja jadi bukan buat diri sendiri saja,” tambah Ariel. Dia masih bisa dibilang pengantin baru. Pernikahannya dengan Dhea Ananda — mantan penyanyi cilik yang pernah punya hits bersama Trio Kwek Kwek menyanyikan, “Australia negeri wuul...katanya...katanya!” — sempat digosipkan oleh para pekerja infotainment, bahwa mereka menikah karena Dhea hamil. Padahal, kata Giring, dia dan kawan-kawannya di Nidji tahu benar bagaimana Ariel selama beberapa bulan sebelum menikah pontang-panting mengurus persiapan pernikahan yang dituduh banyak orang terjadi mendadak itu.

Ariel termasuk yang paling pendiam jika dibanding kawan-kawannya — setidaknya begitu kesan yang saya tangkap selama tiga hari bersama Nidji. Ketika kami di sana, Ariel sedang asyik mendokumentasikan perjalanan mereka melalui kamera digitalnya. Sebagai gitaris, Ariel mengatakan paling senang meng-utak-atik sound gitarnya sebagai salah satu sarana menghilangkan kejenuhan di panggung. Andro — yang sekilas penampak-annya mirip Badai, kibordis Kerispatih, tak terlalu pendiam, hanya saja dia bisa beberapa kali gonta-ganti pakaian sebelum akhirnya memilih yang dianggapnya cocok untuk naik ke atas panggung. Rama juga sedang asyik ber-eksperimen dengan kamera digital. Itu, kata dia, juga salah satu sarana untuk mendatangkan kesegaran di sela-sela jadwal manggung yang padat. Adri menye-nangi udara dingin. Suhu Melbourne yang berada di kisaran 11 hingga 13 derajat Celcius — seperti cuaca di kawasan Puncak Bogor, atau Pangalengan Bandung di malam hari — dan menusuk badan, tak mengganggu Adri karena selama di sana, dia hanya mengenakan kaos dan vest. Randy yang paling liar — dia punya dua tato kecil di lengannya — dan sepertinya paling senang berkeliling diban-ding yang lain. Ketika kawan-kawannya memilih berangkat tanggal 23, Randy memilih berangkat sehari sebelumnya bersama rombongan kru, manajemen, dan rombongan RAN. Giring adalah yang pa-ling ekspresif di antara semuanya. Tak hanya di panggung dan di lirik lagu, di kese-harian pun Gi-ring Ganesha adalah se-seorang yang pandai berkata-kata dan se-pertinya bisa membuat hati perempuan lemas mendengar betapa ma-nisnya ucapan dia. Setiap kali dia mene-lepon kekasihnya, Giring selalu menyapanya de-ngan “Cin cin...” yang sepertinya panggilan mesra untuk nama Cynthia Riza. Tanpa ragu-ragu, Giring menghujani kekasihnya dengan kata rindu, kangen, sayang, dan kalimat-kalimat yang intonasinya bisa menyejukkan hati perempuan dan bisa dengan mudah membuat siapapun yang ada di dekat Giring ketika pembicaraan itu berlangsung tahu bahwa dia menyayangi perempuan di seberang telepon itu dan bahwa Giring Ganesha sedang jatuh cinta.

Kata Giring, hubungan para personel Nidji kini sudah seperti kakak beradik. Dulu, jika ada persoalan di antara sesamanya, cara mereka menyampaikan pendapatnya benar-benar frontal. Sekarang, pola komunikasi itu menjadi lebih sopan, layaknya berbicara kepada saudara. Itu, katanya, demi mendapat yang terbaik buat semuanya. Tapi bicara soal semuanya, tak semua personel Nidji mempunyai daya tarik yang sama. Karena kata mereka, hanya Giring dan Randy yang level penarik perhatiannya ada di level sepuluh. “Baru keluar sedikit, sudah dikerubungi... Istilahnya lalat,” kata Adri yang merasa dirinya ada di level satu soal daya tarik bagi publik. Itu sebabnya ketika Nidji harus manggung di luar kota, Giring hampir tak pernah keluar kamar hotel selain untuk keperluan manggung. Yang melelahkan dari menjadi magnet publik, kata Giring, karena kadang dirinya dianggap seperti properti untuk keperluan foto. Tak jarang permin-taan itu dilontarkan orang-orang di saat para per-sonel Nidji sedang makan. “Harus selalu look nice, act nice kan capek juga,” katanya. Kini, Giring sudah bisa menolak permintaan foto atau tanda tangan dari orang-orang yang mengerubungi-nya jika memang permintaan itu malah akan membuatnya tertinggal dari kawan-kawannya dalam perjalanan. “Tapi gue pasti minta maaf karena harus buru-buru. Kalau ada yang nyebelin banget, seperti menjambak, barulah gue marah,” katanya.

Dan datang ke Melbourne, di mana tak banyak orang yang mengenal sosoknya, membuat Nidji bisa bebas berkeliaran di jalanan tanpa harus dicegat orang-orang yang meminta tanda tangan atau berfoto bareng. Kejadian seperti itu baru terjadi di rumah makan Indonesia tempat kami makan, di mana pengelola rumah makan me-minta foto bareng dan meminta Nidji menulis sesuatu di kanvas kosong untuk dijadikan memorabilia, yang mungkin dianggapnya bisa meningkatkan kredibilitas rumah makan — sesuatu yang sering dilakukan pe-ngelola rumah makan di Indonesia.
Rabu malam itu, kami berkumpul di sebuah kafe di kawasan yang lebih banyak dikunjungi orang-orang Italia. Rasanya agak sulit membayangkan personel Nidji berkumpul di kafe pinggir jalan di Indonesia tanpa menarik perhatian orang-orang yang lewat. Randy belum bergabung dengan kami, ka-rena dia yang tiba lebih dulu di Melbourne memutuskan untuk langsung jalan-jalan bersama mahasiswa Deakin yang sejak siang menemani kami. Ketika saya berbasa-basi sebentar sekaligus pemanasan pembuka pembicaraan dalam rangka wawancara dan bertanya soal suasana lebaran di rumah keluarga masing-masing, Giring malah tertawa mendengar pertanyaan itu. “Kapan perta-nyaan soal albumnya nih?” katanya.

Saya menangkap kesan bahwa dia ingin segera menceritakan semua soal album terbaru mereka, Let’s Play. Workshop untuk menggarap album ini dilakukan berkali-kali tanpa terganggu jadwal manggung. Ini adalah album yang mereka anggap di mana suasana kebersamaan sangat terasa. Semua personel duduk bersama dan terlibat di seluruh lagu, dari mulai nol — ini dianggap Giring sebagai salah satu momen terbaik dalam pembuatan album ini. Semua instrumen dipikirkan baik-baik oleh semuanya. Ini sesuatu yang belum pernah mereka lakukan. Berbeda dengan pembuatan album sebelumnya, Top Up (2007) yang terburu-buru (mereka membuat lagu di sela-sela jadwal panggung yang padat, bahkan sampai membuat lagu di dalam bis tur), album Let’s Play digarap dengan santai. “Album ini dibuat dengan suasana yang menyenangkan, karena kami main musik se-perti zaman dulu waktu bikin demo, sebelum Breakthru’. Kami berenam nggak mengejar apa-apa. Ya alhamdulillah Nidji sudah di posisi yang seperti ini, sekarang kami maunya bikin musik saja,” kata Giring. Album ketiga mereka diproduseri oleh dua produser andal Musica Studio’s: Noey dan Capung Java Jive yang telah berhasil membuat album-album dari Musica meraih kesuksesan komersial maupun peng-akuan dari sisi musikal. Tapi bukan hanya dua orang itu yang dianggap sangat membantu Nidji dalam proses rekam-an album terbaru mereka. Indrawati Widjaja selaku produser eksekutif album ini dianggap Nidji punya insting yang bagus dalam menentukan sebuah lagu yang dijadikan single. Lagu “Sang Mantan” yang tadinya tak dijadikan lagu jagoan malah dipilih Indrawati Widjaja sebagai single pertama.

Selanjutnya baca aja di Rolling Stones Magazine Edisi 55

It's NovembeRocks !!! (NIDJI @ November)

01.11.09: LA Lights 3D Pontianak
03.11.09: Derings TransTV
04.11.09: Dahsyat RCTI
05.11.09: Pesta Bintang Coklat Soreang
07.11.09: Pesta Bintang Coklat Subang
10.11.09: Bukan 4 Mata Trans7
11.11.09: Mantap ANTV
12.11.09: Pesta Bintang Coklat Cilacap
14.11.09: Pesta Bintang Coklat Cianjur
15.11.09: Soundrenaline Bali
22.11.09: Honda Fiesta Medan
24.11.09: Boogie Woogie Globaltv
25.11.09: Dahsyat RCTI
28.11.09: Yogya to Yogya Yogyakarta
29.11.09: Djarum Auto Blackthrough Jakarta
30.11.09: Derings TransTV

*Jadwal sewaktu2 dapat berubah

Minggu, 25 Oktober 2009

Gathering with NIDJIholic Bekasi >>


 
=winda.maee.dinda.poe=
@BEKASI CYBER PARK

Minggu, 18 Oktober 2009

UPDATE jadwal oktober

update jadwal liat disini

Selasa, 13 Oktober 2009

LET'S PLAY !!!

yeeeaaaayyyy !!!! album ke-3 NIDJI ber judul LET'S PLAY telah beredar di toko2 kaset !!! beli yaaaa !!! harus yang original . yang beli bajakan, ke laut aja dehhh !!! haha

Jumat, 02 Oktober 2009

NIDJI @ OCTOBER

03 Oktober - Pesta Kemanangan, Djarum Coklat - Bandung
04 Oktober - HUT Bank Mandiri - Jakarta
08 Oktober - HUT Global TV - Jakarta
10 Oktober - Launching Abum "Let's Play" - Jakarta
12 Oktober - Pesta Bintang Coklat - Tegal
14 Oktober - Tour LA. Light - Purwokerto
16 Oktober - Show Kowlon - Surabaya
17 Oktober - Tour LA. Light - Semarang
19 Oktober - Tour LA. Light - Solo
21 Oktober - Tour LA. Light - Malang
24 Oktober - Tour LA. Light - Surabaya
27 Oktober - Show SoundCheck Indika FM - Jakarta
31 Oktober - Tour LA. Light - Pontianak

*JADWAL TERSEBUT MASIH BELUM LENGKAP DAN TENTATIVE*
jd update terus info2 di berbagai sumber karna jadwal sewaktu waktu dapat berubah.karna bulan ini bulan launching,artinya banyak promo.so... pantengin terus TV,Radio,Internet dll..hehehehe

Let's Play>>Let's Play>>

SANG MANTAN DAN ALBUM KE3 NIDJI

Album ketiga Nidji berjudul Let’s Play akan segera dirilis tahun 2009. Sebuah album mutakhir yang akan melengkapi dua album sebelumnya ‘Breakthru’ serta Top Up. Album ketiga yang akan menjadi estafet musikal berkualitas dan makin membawa Nidji ke tataran terbaiknya di musik Indonesia. Jika begitu Nidji sudah membuat trilogi album yang jika dilihat secara grafik peningkatannya naik begitu pesat.

Muhammad Andro Regantoro (bas), Muhammad Ramadista Akbar (gitar), Andi Ariel Harsya (gitar), Muhammad Adri Prakarsa (drum), Randy Danistha (kibor), serta Giring Ganesha (vokal) tahu betul bagaimana membuat sikap pada tatanan musik Indonesia saat ini. Mereka ibarat mutiara ditengah banyaknya ikan-ikan kecil dan ikan besar yang mulai terlihat sama. Baik dalam konsep maupun irama. Namun Nidji mencoba mengambil jalan dan porsi tengahnya. ”Saya yakin anak-anak Nidji sudah melakukan survey sendiri dengan baik akan situasi musik Indonesia sekarang,” ujar Indrawati Widjaya yang bertindak sebagai produser sekaligus A&R dari semua album Nidji.

Keberhasilan album perdana dan kedua membawa beban musikal yang harus mereka pertangungjawabkan di album ketiga ini. Dan lagu berjudul ”Sang Mantan” terpilih menjadi wakil dari simbol pertama album ketiga mereka ini yang bertajuk Let’s Play. Seolah memberi makna, inilah saatnya Nidji kembali ke pentas musik Indonesia. Yang begitu menarik adalah pemilihan lirik dalam lagu ini. Jika biasanya Nidji tampil dengan lirik-lirik yang kontemplatif dan penuh interpretasi, maka di single ”Sang Mantan” ini mereka mencoba menawarkan elemen baru dalam konsep lirik Nidji. Lentur dalam makna. Langsung pada sasaran. Bercerita tentang posisi menjadi mantan kekasih yang tak bisa berbuat apapun selain pasrah dan mengingat janji-janji surga yang pernah terucap.

Nidji berani melakukan terobosan dalam hal lirik. Ini bagus. Kesederhanaan makna yang tetap dibungkus dengan musik yang elegan dan gemuk secara komposisi. Lagu ini awalnya terdiri dari beberapa bagian, namun kemudian disederhanakan kembali supaya secara komposisi enak dan tidak tersimak rumit. Intro yang yang mengalun dari string yang lirih menelusup kedalam celah vokal Giring yang sudah menjadi cetak biru bagi band ini. Ayunan irama yang masuk bersamaan menjadi titik naik dari lagu ini. Namun jangan kaget jika ditengah chorus ini tiba-tiba musik mereka berhenti yang membuat lagu ini memiliki ciri khas yang unik. Sebuah ide menarik dan segar. Sejauh ini apa yang sudah mereka kemas dalam single berjudul ”Sang Mantan” menjadi satu bentuk warna baru bagi Nidji namun tetap memiliki kandungan musikal khas Nidji.

Diharapkan, band yang menuai sukses terakhir lewat lagu “Laskar Pelangi” untuk soundtrack film berjudul sama, Laskar Pelangi (2008) yang membuat Nidji banyak menuai penghargaan ini akan kembali diterima di jajaran musik Indonesia dengan single kuat berjudul “Sang Mantan”. (iM)

RBT NIDJI

Haihai Temen-Temen NIDJIholic Indonesia..
Sekarang bisa download RBT single terbaru NIDJI

"SANG MANTAN" :
Axis 0711911,
XL 10118544,
Telkomsel 0711911,
Indosat 0619726,
Esia 0711911.

"KU TAKKAN BISA" :
Esia 0711911,
Indosat 0620316,
Telkomsel 0711912,
XL 10118545,
Axis 0711912

Pasang ya RBT nya klo mau dibilang NH Sejati..

Makasih..

maaf baru update .

maaf banget baru bisa update lagi yaaa . ga sempet soalnyaaaaa . pkoknya Album baru NIDJI skrg dah kluaaarrrr !!!! ayeeeyyyyy !!!! senang !! slamat menikmati LET'S PLAY !!!!

Minggu, 23 Agustus 2009

more about GIRING

kalo mau tau lebih lengkap tentang GIRING, visit aja The Life of Giring Ganesha http://giringnidjiganesha.blogspot.com/ disana Giring ngebahas tentang hidupnya, musik, film, games, dan buku2 favoritnya . Enjoy !!!

GIRING GANESHA


Giring tiba di bumi ini tanggal 14 Juli 1983 di Jakarta. Cowok kriwil yang bernama lengkap Giring Ganesha Djumaryo ini adalah bungsu dari tiga bersaudara. Dia tumbuh di keluarga yang cukup mempunyai cara pandang yang luas tetapi tetap menerapkan kedisplinan. Keluarganya pun cukup harmonis, nggak pernah ada apa pun yang menyebabkan perpecahan. Tapi namanya anak cowok pasti ada bandelnya, Giring pun nggak luput dari omelan yang pasti diterimanya saat dia ketahuan bandel.

Dia juga ngerasain mainan tradisional kayak main petak umpet, petak jongkok, galasin dan semua permainan anak-anak tradisional lain. Tinggal di daerah pojok perumahan dan menjorok ke daerah belakang kompleks membuatnya lebih banyak bergaul dengan anak-anak belakang kompleks.

Pas menginjakkan kakinya di lingkungan SMP, dimulailah petualangan barunya. Dia jadi jarang banget bergaul dengan teman-teman di sekitar rumahnya. Waktunya lebih banyak dihabiskan bersama teman-teman sekolahnya. Masa awal bersekolah di sebuah sekolah swasta sempet membuatnya minder. Teman-temannya yang termasuk orang “punya” selalu saja membuatnya canggung. Maklum aja, sejak kecil Giring emang nggak pernah dikasih uang jajan yang berlebih. Lain dengan teman-teman SMP-nya yang selalu saja mempunyai uang lebih sehingga bebas untuk melakukan apa pun.

Efek uang berlebih itu membuat pergaulannya semakin gawat. Giring tergiring (halah!) masuk ke lingkungan teman-teman yang hobi mengonsumsi narkoba. Untungnya keterbatasan dana membuatnya enggan untuk ikut-ikutan mengonsumsi narkoba.

Tumbuh Bareng Musik

Beruntung banget Giring punya keluarga yang semuanya begitu mencintai musik. Terutama almarhum bokapnya, Djumaryo Imam Muhni yang memperkenalkan musik padanya.

Sang ibu, Irmawati Djumaryo, adalah orang yang paling bertanggung jawab atas perkenalannya dengan The Beatles, yang notabene jadi influens utamanya sampe saat ini. Beliaulah yang ngebeliin Giring kaset band legendaris itu.

Nggak cuma itu, oleh kedua ortunya itu, Giring juga sempet diikutkan les piano dan gitar. Jadi modal bermusiknya terbilang lumayan.

Semasa SMA, selain jadi jago tawuran, Giring juga mulai terlibat beberapa proyek musik. Dia sempet ngebentuk Circle Symphony, bareng beberapa temen nongkrongnya. Emang dari pertama doi udah jatahnya jadi vokalis.

Mainin musik yang lagi nge-hype saat itu seperti Kula Shaker, New Order, dan The Doors membuat mereka lumayan dikenal orang-orang. Mulai dari manggung di ulang tahun temen, sampe manggung di pensi gede pernah dicobain sama Giring cs waktu itu.

Tapi, dasarnya nggak nasib, Circle Symphony nggak bertahan lama. Diawali perginya bassis mereka yang harus masuk pusat rehabilitasi, satu persatu personil pun berguguran. Biar begitu, Circle Symphony sempet ninggalin "warisan" berupa beberapa lagu buatan sendiri. Salah satunya adalah yang sekarang jadi single Nidji, Bila Aku Jatuh Cinta.

Selepas Circle Symphony, lantaran udah keasikan ngeband, Giring langsung ngebentuk band lagi. Kali ini bareng temen-temen sekolahnya. Termasuk Run-D, keyboardis Nidji, yang saat itu masih jadi gitaris. Band barunya ini bernama FIN.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhXlw8ZKuSgxCjFX7eApGiept64umn3Zdb2yaE6n5Swf3irmAN7DjFq0bWkTXRh-l_OFw2LvLJgOyyVWRxAqt-v56-CvDyxGYZQcU8XCDaiQX3xNV5G08KAgJLhHb1cia_jwg28jP22TsqD/s400/giring+nidji+hai.jpgDari awal band ini latihan, mereka udah bikin lagu sendiri. Job-nya pun lumayan lancar. Berbekal kenalan yang banyak, mereka pun sering manggung di tempat yang berbeda. FIN bertahan cukup lama, sekitar dua tahun. Band ini bubar karena drummernya saat itu mempunyai visi yang beda.

Saat FIN bubar, Giring sempet vakum ngeband. Saat itulah dia ketemu sama Ariel dan Andro yang lagi nyari vokalis untuk band mereka. Abis itu so they say, the rest is history....!

Music For Life
Musik akhirnya jadi jalan hidup Giring. Sebagian cita-cita udah bisa diraihnya bareng Nidji. Sadar betul sama hal itu, nggak heran kalo buat Giring, Nidji adalah segalanya. Sejak gabung, Giring udah berkomitmen kalo dia akan serius ngejalanin band ini. Nggak heran juga jadinya, kalo udah ngomongin soal Nidji, dia bakalan total seratus sepuluh persen.

Saat ini aja contohnya. Nggak hanya sekedar vokalis, Giring juga berperan sebagai pencipta lagu dan konseptor klip. Dia tuh yang paling cerewet kalo Nidji udah punya rencana mau ngebuat klip.

Seiring nanjaknya karir Nidji, perlahan hidup Giring pun berubah. Nggak ada yang namanya nongkrong di kampus, atau pergi hang out ke mall. Dia lebih sering di studio, latihan, bikin lagu di rumah pake pianonya, bahkan dia pun ambil cuti untuk kuliahnya di Universitas Paramadina. Pokoknya nggak ada deh kegiatan di luar Nidji. Waktunya lebih tersita jadwal manggung yang padet banget.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNC2QSUlPej9jaPy1Of9niNwL5b38T5UoGjxycUI8N2mEgaQLe43WOTxKxymNveWRqYX6vdyMxv0M9wPXEE51IBKrYjuByOrx6gAoc_l3E_50ieEqgFZgAJ9H9QDf-DzR3vPCJaBFfsxAy/s400/giring+nidji+hai+2.jpgHari-harinya sekarang ini pun sudah ada jadwalnya sendiri. Jadi Giring nggak bisa seenaknya membuat jadwal pribadinya. Setiap hari Giring harus memeriksa dulu jadwalnya di hari itu dan keesokan harinya. Toh semua itu dianggapnya sebagai sebuah konsekuensi. Dia nggak terlalu mempermasalahkan hal itu.

Bagusnya, segala puja-puji itu nggak membuat sifat dasarnya berubah. Giring tetep rendah hati dan ramah sama semua orang. Cowok yang mengaku baru enam kali pacaran ini ngerasa kalo semua ini adalah hasil dari kerja keras Nidji selama ini. Bukan lantaran dia seorang. Dan tentu aja, dia bersyukur banget atas itu.

TENTANG NIDJI


Nidji atau The Nidji adalah grup musik yang berkomposisi enam orang asal Jakarta yang terdiri dari Giring (vokal), Rama dan Ariel (guitar), Adrie (drum), Andro (bass) dan Run-D (keyboard).
Nidji merupakan penyempurnaan nama dari kata NIJI yang diambil dari bahasa Jepang yang berarti pelangi.
Para personil telah menyukai dan menyetujui konsep dengan nama itu, karena kata Nidji sangat merefleksikan warna musik mereka yang beragam serta berbeda satu sama lain, namun bias membiaskannya dalam satu warna musik.

Personil Band:
Giring Ganesha (Giring) | Muhammad Ramadista Akbar (Rama)
Andi Ariel Harsya | Muhammad Andro Regantoro (Andro)
Muhammad Adri Prakarsa (Adri) | Randy Danistha (Run-D)

Album:
Breakthru' - 2006
Breakthru' (English Version) - 2007
Top Up - 2007
Ost. Laskar Pelangi - 2008

Minggu, 02 Agustus 2009

memulai(lagi) dengan blog baru

Oke, salam hangat buat semuanyaaa !!!!

akhirnya gw bikin blog baru lagi gara2 blog yg karen itu ga bisa di buka . huffft .

dengan niat serius, mudah2an blog ini bisa terus ter-update .
gw ngambil tema MUSIK buat blog gw .
gw cinta banget sama musik, musik udah banyak merubah hidup gw .
khususnya sejak gw kenal NIDJI .
So, blog ini akan dipenuhi dengan postingan2 tentang NIDJI .
mau tau sejauh apa kecintaan gw kepada BAND ini .

lets check this out !

http://www.facebook.com/windaamalia.nidjigiringholic